SELAMAT DATANG DI BLOG D2 PERPUSTAKAAN UT GORONTALO

Selasa, 13 November 2012

Laporan PKP Karama Desei

LAPORAN PRAKTEK KERJA PERPUSTAKAAN (PKP) PERPUSTAKAAN SD NEGERI 1 KAYUOGU KECAMATAN PINOGALUMAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

 
OLEH :

KARAMA DESEI
NIM. 017136661

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN DAN ILMU POLITIK
UPBJJ-UT GORONTALO
PROGRAM STUDI D-II ILMU PERPUSTAKAAN
2012


                                                               BAB I                              
                                                    PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perpustakaan merupakan media belajar serta tempat semua ilmu pengetahuan tersedia. Tanpa perpustakaam, dunia ilmu pengetahuan terasa sepi. Pada umumnya, perpustakaan dikaitkan dengan buku. Masyarakat umum memahami/mengetahui perpustakaan sebagai tempat menyimpan buku- buku saja. Namun, pada dasarnya perpustakaan bukan hanya memyimpan buku melainkan menjalankan perannya sebagai penyimpanan dan penyampaian informasi segala aspek ilmu pengetahuan. Tidak pernah terpikirkan, bahwa buku-buku yang dikumpulkan berdasarkan maksud dan tujuan tertentu sebagaimana yang telah dikatakan oleh W.P. Napitupulu (1978:1), bahwa”…perpustakaan pada umumnya dianggap tak lain hanya tempat terkumpulnya bahan-bahan bacaan atau sesuatu gudang buku aja, tidak menjadi pemikiran bahwa buku-buku dan bacaan itu dikumpulkan berdasarkan maksud tertentu dengan tujuan yang diarahkan pada penggunaan bahan-bahan itu”.
Perpustakaan berfungsi sebagai tempat mengumpulkan, menyimpan, memlihara, dan berperan aktif dalam penyebaran informasi ilmu pengetahuan. Fungsi tersebut dapatdiketahui bahwa peran perpustakaan sangatlah kompleks dan beragam. Selain itu, perpustakaan juga juga sebagai media seseorang dalam melakukan sebuah penelitian maupun media belajar yang efektif. Hal ini dikarenakan bahwa semakin dekat dengan pusat informasi, semakin cepat pula mendapatkan informasi ilmu pengetahuan.
Dengan mengetahui bahwa perpustakaan sebagai salah satu tempat untuk melakukan penelitan ,maka setiap mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah praktik perpustakaan diwajibkan untuk melaksanakan Praktik Kerja Perpustakaan sebagai syarat ketentuan untuk mendapatkan nilai praktik pada semester tiga. Kegiatan ini tidak lain hanyalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang ilmu praktik dalam bidang penelitian. Kegiatan ini juga dapat digunakan untuk membandingkan ilmu teori dengan ilmu praktik.
Lembaga perpustakaan, khususnya perpustakaan Sekolah Dasar merupakan bagian integral lembaga pendidikan menengah sekaligus sebagai kelengkapan pendidikan dasar, yang merupakan bagian terpadu dalam sistem kurikulum pendidikan menengah (Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, MSi., 2008). Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa sebuah lembaga perpustakaan sangat penting dan diutamakan di dalam membangun sebuah bangsa yang maju. Sebagai saslah satu contoh tersebut ialah lembaga perpustakaan sekolah.
Perpustakaan SD Negeri 1 Kayuogu, Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara merupakan salah satu satu tempat dilaksanakannya Praktik Kerja Perpustakaan, dimana di tempat ini penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Perpustakaan selama satu bulan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai syarat ketentuan untuk melengkapi nilai tugas praktikum yang diberikan oleh pihak Universitas Terbuka. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat yang sangat berarti bagi penulis maupun pihak lain yang terkait.

B.     Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Perpustakaan
Adapun tujuan Praktik kerja Perpustakaan, antara lain :
1.      Agar mahasiswa memahami dan mengerti tentang ilmu teori dengan ilmu praktik dalam bidang perpustakaan
2.      Mahasiswa mampu menerapkan ilmu teori perpustakaan dalam praktik kerja perpustakaan
3.      Menggali ilmu untuk bekal mahasiswa dimasa yang akan datang
4.      Sebagai sarana atau mediasi dalam hidup bermasyarakat atau dalam kehidupan sosial
5.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang perpustakaan pada khususnya




BAB II
HASIL PRAKTEK KERJA PERPUSTAKAAN

A.    Pengadaan Bahan Pustaka
Sebuah perpustakaan yang bagus memiliki koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi para penggunanya. Dalam hal ini yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan di simpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang pelaksanaan program lembaga induknya (Yulia : 2008, 1.5).
Menurut Ibrahim Bafadal (2009: 25), bahwa pengadaan bahan pustaka adalah mengusahakan adanya bahan-bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan, dan menambah bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki tetapi jumlahnya masih kurang. Beberapa pertimbangan dalam pengadaan bahan pustaka antara lain:
1.  Cara Pengadaan Bahan Pustaka
Dalam Pengadaan bahan pustaka, perpustakaan bisa melalui beberapa cara, yakni dengan membeli, hadiah, mengopi, tukar- menukar dan titipan. Pembelian bahan pustaka bisa langsung dilakukan di toko buku, agen buku, memesan langsung ke penerbit dan lain-lain dengan melalui prosedur yang telah ditetapkan. Tidak semua perpustakaan mempunyai dana untuk membeli bahan pustaka, maka perpustakaan tersebut dapat mengajukan bantuan atau hadiah dari departemen, lembaga atau instansi lain.
2.  Prinsip Pemilihan Bahan Pustaka
Dalam pemilihan bahan pustaka tidak hanya dilihat dari segi kuantitasnya saja, tapi juga harus dengan kualitasnya, disesuaikan dengan kondisi dan situasi perpustakaan tersebut, apakah bahan pustaka yang akan dipilih cocok atau tidak jika dimiliki perpustakaan tersebut dan bagaimana kondisi perpustakaan itu sendiri. Dengan kata lain bahan pustaka harus sesai dengan kebutuhan penggunanya
3.  Alat Bantu Pemilihan Bahan Pustaka
Untuk pengadaan bahan pustaka yang sesuai dengan kondisi perpustakaan dan yang dilayaninya, perpustakaan dapat menggunakan alat bantu untuk memilih bahan pustaka. Alat bantu tersebut dapat berupa: silabus mata pelajaran, daftar buku atau katalog penerbit, selebaran terbitan baru, resensi atau tinjauan buku, dan para ahli sebagai nara sumber.
Prosedur Pemesanan dan Pembelian Bahan Pustaka Pengadaan bahan pustaka di SD Negeri 1 Kayuogu dilakukan dengan mengajukan proposal terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah, melalui pertimbangan dari berbagai pihak khususnya pustkawan. Setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah dan bendahara sekolah, kemudian bahan pustaka di pesan melalui agen secara langsung.
Pengadaan bahan pustaka dalam rangka pengembangan koleksi di dapat dilakukan dengan cara :
1.      Menerima droping Dana Alokasi Khusus dari pemerintah, tahun 2012 menerima droping dari pemerintah berupa buku fiksi dan nonfiksi, sebanyak 823 judul buku terdiri dari buku pengayaan, referensi dan PAEDA dengan jumlah total sebanyak 1648 eksemplar.
2.      Membeli bahan pustaka yang sumber dananya berasal dari dana BOS.
  Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Perpustakan Sekolah yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Perpustakaan memperkaya koleksinya dan menyediakan materi perpustakaan dalam berbagai bentuk media dan format dalam rangka mendukung proses belajar mengajar di sekolah.
a)        Perpustakaan sekolah mengembangkan koleksinya disesuaikan dengan kegiatan  proses belajar mengajar di sekolah. Dalam upaya meningkatkan minat baca pengembangan koleksi diarahkan pada rasio satu murid sepuluh judul buku.
b)        Perpustakaan menambah koleksi buku per tahun sekurang-kurangnya 10% dari jumlah koleksi.
c)        Terbitan berkala. Perpustakaan melanggan minimal satu judul majalah dan satu judul surat kabar yang terkait dengan kelangsungan proses pembelajaran.
d)       Buku pelajaran pelengkap, Perpustakaan menyediakan buku pelajaran pelengkap yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru.
e)        Buku bacaan, Perpustakaan wajib menyediakan bacaan yang mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah yang meliputi koleksi nonfiksi yang terkait dengan kurikulum dan koleksi buku fiksi dengan perbandingan 60:40.
f)             Materi perpustakaan referensi, Perpustakaan sekolah menyediakan materi perpustakaan referensi. Koleksi materi     perpustakaan referensi minimal meliputi kamus umum bahasa Indonesia dan kamus bahasa Inggris (untuk pendidikan dasar dan menengah), kamus bahasa daerah, kamus bahasa Jerman, Prancis, Jepang, Arab, Mandarin (untuk pendidikan menengah), kamus subyek, ensiklopedi, sumber biografi, atlas, peta, bola dunia, serta buku telepon.
g)        Materi perpustakaan elektronik, Perpustakaan menyediakan akses sumber informasi elektronik termasuk internet.
          Masalah yang dihadapi dalam pengadaan bahan pustaka antara lain sebagai berikut,
-            Sekolah tidak memiliki anggaran khusus untuk pengadaab bahan pustaka
-            Sekolah tidak memiliki jaringan internet
Solusi atas masalah ini adalah :
-            Mencari sumber pendanaan lain misalnya sumbangan dari orang tua siswa atau tokoh masyarakat
-            Mengunakan jaringan modem yang saat ini sudah dapat tangkap di lokasi sekolah.
B.     Pengolahan Bahan Pustaka
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Perpustakan Sekolah yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional materi perpustakaan harus diolah dan diorganisasikan agar dapat ditemubalik secara cepat dan tepat. Materi perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi dan disusun secara sistematis dengan menggunakan :
-     pedoman deskripsi bibliografis;
-     bagan klasifikasi;
-       pedoman tajuk subjek dan atau tesaurus;
-       pedoman penentuan tajuk entri utama.
Pada kegiatan pengolahan bahan pustaka di perpustakaan SD Negeri 1 Kayuogu kami mengeloh seluruh koleksi sesuai ketentuan SNI tersebut diatas, Dalam pengelohan kami menggunakan SLIMS (Senayan Library Information Manajamen Sistim) Data bibliografi pada SLiMS mengikuti standar pendeskripsian katalog sesuai dengan (Anglo-American Catalog Rules) AACR2 2nd ed. Level 2 dan juga memenuhi standar metadata MODS (Metadata Object Description Schema).
Sehingga hanya hanya sekali entri data dapat menghsilkan.
1.        Kartu Katalog
2.        Pencetakan Label
3.        Cetak Barcode Koleksi
Proses pengklasifikasian di Perpustakaan SD Negeri 1 Kayuogu menggunakan proses klasifikasi yang biasa digunakan di perpustakaan-perpustakaan yang lain yaitu menggunakan DDC yang dibagi menjadi 10 kelas utama yang diberi lambang 100 – 900 yang masing – masing terdiri dari 000 (karya umum), 100 (filsafat), 200 (agama), 300 (ilmu sosial), 400 (bahasa), 500 (ilmu murni), 600 (ilmu terapan),700 (kesenian, hiburan dan olahraga), 800 (kesusastraan), 900 (geografi dan sejarah umum).
Katalogisasi Bahan Pustaka
Menbuatkan katalog merupakan kegiatan mencatat data bibliografi bahan perpustakaan yang meliputi : pengarang, judul, edisi, cetakan, kota terbit, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ilustrai, ukuran, keterangan seri, anotasi, dan ISBN. Katalog yang dipakai adalah katalog pengarang yaitu katalog yang terdiri dari entri pengarang yang disusun menurut abjad. Katalog berukuran 7,5 x 12,5 cm. Katalog dibuat untuk memudahkan penempatan dan penemuan kembali suatu bahan pustaka.
Adapaun  kegiatan yang kami laksanakan adalah:
Atas dukungan Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kayuogu maka pengelolaan perpustakaan dirubah dari manual menjadi berbasis komputer dengan menggunakan software SLIMS. Sehingga kegiatanya meliputi :
ü  Instalasi sitim
ü Desain ID Card
ü Entri data bibliografi
ü Entri data data anggota
Sedangkan pihak sekolah menyediakan
ü Komputer
ü Bercode Scan
ü Webcam
Masalah yang dihadapi adalah listrik yang dayanya rendah  namum fihak sekolah akan segera menanggulanginya,

C.    Pelayanan Perpustakaan
Pelayanan perpustakaan berarti pengorganisasian secara teratur dan sistematis melalui kegiatan yang ada di perpustakaan. Sistem pelayanan di perpustakaan SD Negeri 1 Kayuogu menggunakan sistem terbuka. Alasan digunakannya sistem pelayanan terbuka, dikarenakan sistem ini memiliki keuntungan yaitu pengunjung atau pemakai perpustakaan bebas memilih sendiri bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
Kerena sudah menggunakan SLIMS maka dalam layanan sangat mudah karena dikendalikan dengan sistim yakni:
a)         Fleksibilitas aturan peminjaman (loan rules)
b)        Manajemen denda dan reservasi
c)         Kalender hari libur
d)         OPAC (Online Public Access Catalog)
e)         Masterfile (pengelolaan daftar referensi)
f)         Stocktake / inventarisasi
g)        Manajemen Serial
h)        Sistem (manajemen pengguna, backup, log, dll)
i)          Pelaporan.

1.        Melayani peminjaman.
     Melayani peminjaman Proses peminjaman bahan pustaka yang dilakukan di SD Negeri 1 Kayuogu yaitu :
Ø  Peminjam mencari sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan di rak buku.
Ø  Peminjam menyerahkan buku dan kartu peminjam/anggota kepada petugas.
Ø  Petugas mengambil kartu buku dan mengisi kolom-kolom pada kartu buku dan kartu anggota sesuai data yang diperlukan, petugas menulis tanggal wajib kembali dan nomor anggota pada slip tanggal kembali.
Ø  Petugas cukup menscan dengan borcode sama dengan layanan membeli barang di Super Market.
2.    Melayani pengembalian buku
Proses pengembalian bahan pustaka yang dilakukan di SD Negeri 1 Kayuogu yaitu  cukup dengan menscan dengan borcode buku.
3.     Layanan Referen.
Layanan referensi merupakan jembatan antara buku dan pembaca, setiap saat harus siap menjawab dan memberi petunjuk kepada pembaca.
4   Layanan Anggota.
Mendaftar anggota, membuatkan mencetakan kartu anggota, memperpanjang menjadi anggota. Cara mendapatkan kartu anggota perpustakaan. Dilaksanakan secara otomatis dan terintegrasi dengan sistim.

D.    Statistik Koleksi
Perpustakaan Statistik koleksi perpustakaan dapat berfungsi untuk mengetahui perkembangan sebuah perpustakaan dan sebagai acuan untuk perkembangan perpustakaan di masa yang akan datang. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama melakukan Praktik Kerja Perpustakaan di SD Negeri 1 Kayuogu dapat dipaparkan data statistic.
Statistik koleksi Perpustakaan dapat berpungsi untuk mengetahui perkembangan sebuah perpustakaan dan sebagai acuan untuk perkembangan perpustakaan yanga akan datang.Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama melakukan pengamatan Praktik Kerja Perpustakaan di SDN 2 Tontulow dapat di paparkan statistik sebagai berikut :


a. Jumlah Judul Buku dan Jumlah Exampler
NO
GOLONGAN BAHAN PERPUSTAKAAN
BAHAN PUSTAKA SIAP DISPLAY
Jumlah Bahan Pustaka (Eksemplar)
Jumlah Judul
1
Karya Umum (000)
124
39
2
Filsafat dan Psikologi (100)
920
145
3
Agama (200)
384
192
4
Ilmu-Ilmu Sosial (300)
292
146
5
Bahasa (400)
375
235
6
Ilmu-Ilmu Murni (500)
380
190
7
Ilmu-Ilmu Terapan (600)
1000
480
8
Kesenian, Olahraga (700)
300
150
9
Kesustraan (800)
332
215
10
Sejarah Umum (900)
385
192

Jumlah



Jumlah koleksi bahan pustaka terbanyak yang telah diolah dan siap display di SDN 1 Kayuogu adalah jenis buku buku ilmu terapan dengan nomor klasifikasi 600, sebanyak 1000 eksemplar. Jumlah koleksi terkecil yaitu karya umum dengan nomor klasifikasi 000, sebanyak 124 eksemplar.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan adalah sebagai berikut:
1)   Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka semua pekerjaan akan lebih mudah jika memanfaatkan teknologi demikian halnya dengan perpustakaa yang dikelola dengan basis komputerais,
2)    Dengan adanya dukungan kepala sekolah maka kegiatan pengembangan sangat mudah dioptimalkan sebagaimana yang ada di perpustakaan SD N 1 Kayuogu.
3)   Pada dasarnya proses pengadaan bahan pustaka yang dilakukan oleh Perpustakaan SD N 1 Kayuogu sudah cukup memadai dan variatif. Tidak hanya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran, tetapi juga ilmu- ilmu yang bersifat praktis yang diharapkan dapat menambah dan membuka cakrawala bagi pengguna perpustakaan.
4)   Berkaitan dengan pengolahan bahan pustaka yang dilakukan di perpustakaan SD N 1 Kayuogu meliputi pemeriksaan bahan pustaka, pengecapan, inventarsasi, katalogisasi, pengolahan bahan pustaka dan penyusunan koleksi dilaksanakan dengan mudah karena menggunakan SLIMS
5)   Sistem pelayanan terbuka yang diberikan perpustakaan memberikan keleluasaan kepada pengunjung perpustakaan untuk langsung menemukan dan memperoleh bahan pustaka sesuai yang diinginkan.

B.     Saran
Dari hal-hal tersebut di atas, dalam usaha untuk mewujudkan dan meningkatkan tujuan dari perpustakaan sekolah yaitu sebagai jantung satuan pendidikan, disarankan hal-hal senagai berikut:
a)Hendaknya seorang pustakawan harus meningkatkan kerjasamanya dengan pendidik (guru), demikian sebaliknya. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan budaya membaca dan membantu demi terwujudnya tujuan dari pendidikan nasional.
b)   Selain itu untuk meningkatkan pelayanan alangkah baiknya Petugas perpustakaan menempuh pendidikan yang lebih tinggi, atau kursus maupun diklat.
c)Otomasi perpustakaan, system berbasis informatika computer (komputerisasi). yang telah dibangaun hendaknya digunakan seara kontinu dan di update sesuai perkembangannya,


DAFTAR PUSTAKA


Bafadal, Ibrahim, 2009, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Cetakan ketujuh, Jakarta: Bumi Aksara.

Basuki, Sulistyo, 2008, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka.

Natipulu, W.P.1978, “Perpustakaan Umum Pendidikan Luar Sekolah”, Lokakarya Perpustakaan Umum di Casarua Bogor 11 s.d 13 Juli 1978

Murtiningshih, Tri Wahyuni Hari, 2008. “Panduan Penyelenggara Perpustakaan Sekolah. Semarang. Kantor Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Komalasari, Rita & Abdul Saleh. 2009, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka

Martoatmojo, Karmidi, 2008, Pelayanan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka.

Purwono, 2009, Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia, Cetakan keenam, Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudarsana, Undang, 2009, Pembinaan Minat Baca,Cetakan kelima, Jakarta: Universitas Terbuka.

Sulistia, Hartoyo, dan Edi Pranoto, 2009, Manajemen Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Universitas Terbuka

Yulia, Yuyu dan B Mustofa, 2008, Pengolahan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka.

Yulia, Yuyu dan Janti Gristinawati Sujana, 2007, Pengembangan Koleksi, Jakarta: Universitas Terbuka.

Suharmini, Sri & Purwono, 2006, Perpustakaan dan Kepustakawan Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar