OLEH :
KARAMA DESEI
NIM. 017136661
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN DAN
ILMU POLITIK
UPBJJ-UT GORONTALO
PROGRAM STUDI D-II ILMU PERPUSTAKAAN
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan media belajar serta tempat semua ilmu pengetahuan
tersedia. Tanpa perpustakaam, dunia ilmu pengetahuan terasa sepi. Pada umumnya,
perpustakaan dikaitkan dengan buku. Masyarakat umum memahami/mengetahui
perpustakaan sebagai tempat menyimpan buku- buku saja. Namun, pada dasarnya perpustakaan
bukan hanya memyimpan buku melainkan menjalankan perannya
sebagai penyimpanan dan penyampaian informasi segala aspek ilmu pengetahuan.
Tidak pernah terpikirkan, bahwa buku-buku yang dikumpulkan berdasarkan maksud
dan tujuan tertentu sebagaimana yang telah dikatakan oleh W.P. Napitupulu
(1978:1), bahwa”…perpustakaan pada umumnya dianggap tak lain hanya tempat terkumpulnya
bahan-bahan bacaan atau sesuatu gudang buku aja, tidak menjadi pemikiran bahwa
buku-buku dan bacaan itu dikumpulkan berdasarkan maksud tertentu dengan tujuan
yang diarahkan pada penggunaan bahan-bahan itu”.
Perpustakaan berfungsi sebagai tempat mengumpulkan, menyimpan, memlihara,
dan berperan aktif dalam penyebaran informasi ilmu pengetahuan. Fungsi tersebut
dapatdiketahui bahwa peran perpustakaan sangatlah kompleks dan beragam. Selain
itu, perpustakaan juga juga sebagai media seseorang dalam melakukan sebuah
penelitian maupun media belajar yang efektif. Hal ini dikarenakan bahwa semakin
dekat dengan pusat informasi, semakin cepat pula mendapatkan informasi ilmu
pengetahuan.
Dengan mengetahui bahwa perpustakaan sebagai salah satu tempat untuk
melakukan penelitan ,maka setiap mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah
praktik perpustakaan diwajibkan untuk melaksanakan Praktik Kerja Perpustakaan
sebagai syarat ketentuan untuk mendapatkan nilai praktik pada semester tiga.
Kegiatan ini tidak lain hanyalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang ilmu
praktik dalam bidang penelitian. Kegiatan ini juga dapat digunakan untuk
membandingkan ilmu teori dengan ilmu praktik.
Lembaga perpustakaan, khususnya perpustakaan Sekolah Dasar merupakan bagian
integral lembaga pendidikan menengah sekaligus sebagai kelengkapan pendidikan
dasar, yang merupakan bagian terpadu dalam sistem kurikulum pendidikan menengah
(Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, MSi., 2008). Dari penjelasan tersebut, dapat
diketahui bahwa sebuah lembaga perpustakaan sangat penting dan diutamakan di
dalam membangun sebuah bangsa yang maju. Sebagai saslah satu contoh tersebut
ialah lembaga perpustakaan sekolah.
Perpustakaan SD Negeri 1 Kayuogu, Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara merupakan salah satu satu tempat dilaksanakannya Praktik Kerja
Perpustakaan, dimana di tempat ini penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja
Perpustakaan selama satu bulan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai syarat
ketentuan untuk melengkapi nilai tugas praktikum yang diberikan oleh pihak
Universitas Terbuka. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat yang
sangat berarti bagi penulis maupun pihak lain yang terkait.
B.
Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Perpustakaan
Adapun tujuan
Praktik kerja Perpustakaan, antara lain :
1. Agar mahasiswa memahami dan mengerti tentang
ilmu teori dengan ilmu praktik dalam bidang perpustakaan
2. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu teori
perpustakaan dalam praktik kerja perpustakaan
3. Menggali ilmu untuk bekal mahasiswa dimasa
yang akan datang
4.
Sebagai sarana atau mediasi dalam hidup bermasyarakat
atau dalam kehidupan sosial
5.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang
perpustakaan pada khususnya
BAB II
HASIL PRAKTEK KERJA PERPUSTAKAAN
A. Pengadaan Bahan Pustaka
Sebuah perpustakaan yang bagus memiliki
koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi para penggunanya. Dalam
hal ini yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka
yang dikumpulkan, diolah, dan di simpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat
guna memenuhi kebutuhan informasi mereka. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang
pelaksanaan program lembaga induknya (Yulia : 2008, 1.5).
Menurut Ibrahim Bafadal (2009: 25),
bahwa pengadaan bahan pustaka adalah mengusahakan adanya bahan-bahan pustaka
yang belum dimiliki perpustakaan, dan menambah bahan-bahan pustaka yang sudah
dimiliki tetapi jumlahnya masih kurang. Beberapa pertimbangan dalam pengadaan
bahan pustaka antara lain:
1. Cara
Pengadaan Bahan Pustaka
Dalam Pengadaan bahan pustaka,
perpustakaan bisa melalui beberapa cara, yakni dengan membeli, hadiah, mengopi,
tukar- menukar dan titipan. Pembelian bahan pustaka bisa langsung dilakukan di
toko buku, agen buku, memesan langsung ke penerbit dan lain-lain dengan melalui
prosedur yang telah ditetapkan. Tidak semua perpustakaan mempunyai dana untuk
membeli bahan pustaka, maka perpustakaan tersebut dapat mengajukan bantuan atau
hadiah dari departemen, lembaga atau instansi lain.
2. Prinsip
Pemilihan Bahan Pustaka
Dalam pemilihan bahan pustaka tidak
hanya dilihat dari segi kuantitasnya saja, tapi juga harus dengan kualitasnya,
disesuaikan dengan kondisi dan situasi perpustakaan tersebut, apakah bahan
pustaka yang akan dipilih cocok atau tidak jika dimiliki perpustakaan tersebut
dan bagaimana kondisi perpustakaan itu sendiri. Dengan kata lain bahan pustaka
harus sesai dengan kebutuhan penggunanya
3. Alat
Bantu Pemilihan Bahan Pustaka
Untuk pengadaan bahan pustaka yang
sesuai dengan kondisi perpustakaan dan yang dilayaninya, perpustakaan dapat
menggunakan alat bantu untuk memilih bahan pustaka. Alat bantu tersebut dapat
berupa: silabus mata pelajaran, daftar buku atau katalog penerbit, selebaran
terbitan baru, resensi atau tinjauan buku, dan para ahli sebagai nara sumber.
Prosedur Pemesanan dan Pembelian
Bahan Pustaka Pengadaan bahan pustaka di SD Negeri 1 Kayuogu dilakukan dengan
mengajukan proposal terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah, melalui pertimbangan
dari berbagai pihak khususnya pustkawan. Setelah proposal disetujui oleh kepala
sekolah dan bendahara sekolah, kemudian bahan pustaka di pesan melalui agen secara
langsung.
Pengadaan bahan pustaka dalam rangka pengembangan koleksi di dapat
dilakukan dengan cara :
1. Menerima droping Dana Alokasi Khusus dari
pemerintah, tahun 2012 menerima droping dari pemerintah berupa buku fiksi dan
nonfiksi, sebanyak 823 judul buku terdiri dari buku pengayaan, referensi dan
PAEDA dengan jumlah total sebanyak 1648 eksemplar.
2.
Membeli bahan pustaka yang sumber dananya berasal dari
dana BOS.
Berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI) Perpustakan Sekolah yang dikeluarkan oleh Badan Standar
Nasional Perpustakaan
memperkaya koleksinya dan menyediakan materi perpustakaan dalam berbagai bentuk
media dan format dalam rangka mendukung proses belajar mengajar di sekolah.
a)
Perpustakaan
sekolah mengembangkan koleksinya disesuaikan dengan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Dalam
upaya meningkatkan minat baca pengembangan koleksi diarahkan pada rasio satu
murid sepuluh judul buku.
b)
Perpustakaan menambah koleksi buku per tahun sekurang-kurangnya 10% dari
jumlah koleksi.
c)
Terbitan berkala. Perpustakaan melanggan minimal
satu judul majalah dan satu judul surat kabar yang terkait dengan kelangsungan
proses pembelajaran.
d) Buku pelajaran pelengkap, Perpustakaan
menyediakan buku pelajaran pelengkap yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan
buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru.
e)
Buku
bacaan, Perpustakaan wajib menyediakan bacaan
yang mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah yang meliputi koleksi nonfiksi
yang terkait dengan kurikulum dan koleksi buku fiksi dengan perbandingan 60:40.
f)
Materi perpustakaan referensi, Perpustakaan sekolah menyediakan materi perpustakaan
referensi. Koleksi
materi perpustakaan referensi minimal
meliputi kamus umum bahasa Indonesia dan kamus bahasa
Inggris (untuk pendidikan dasar dan menengah), kamus bahasa daerah,
kamus bahasa Jerman, Prancis, Jepang, Arab, Mandarin (untuk pendidikan
menengah), kamus subyek, ensiklopedi, sumber biografi, atlas, peta, bola dunia,
serta buku telepon.
g)
Materi
perpustakaan elektronik, Perpustakaan menyediakan akses sumber
informasi elektronik termasuk internet.
Masalah
yang dihadapi dalam pengadaan bahan pustaka antara lain sebagai berikut,
-
Sekolah
tidak memiliki anggaran khusus untuk pengadaab bahan pustaka
-
Sekolah
tidak memiliki jaringan internet
Solusi
atas masalah ini adalah :
-
Mencari
sumber pendanaan lain misalnya sumbangan dari orang tua siswa atau tokoh
masyarakat
-
Mengunakan
jaringan modem yang saat ini sudah dapat tangkap di lokasi sekolah.
B. Pengolahan Bahan Pustaka
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Perpustakan Sekolah yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional materi perpustakaan harus diolah dan diorganisasikan agar dapat ditemubalik
secara cepat dan tepat. Materi perpustakaan
dideskripsikan, diklasifikasi dan disusun secara sistematis dengan menggunakan
:
- pedoman deskripsi bibliografis;
- bagan klasifikasi;
- pedoman tajuk subjek dan atau tesaurus;
- pedoman penentuan tajuk entri utama.
Pada kegiatan pengolahan bahan pustaka di
perpustakaan SD Negeri 1 Kayuogu kami
mengeloh seluruh koleksi sesuai ketentuan SNI tersebut diatas, Dalam pengelohan
kami menggunakan SLIMS (Senayan Library Information Manajamen Sistim) Data bibliografi
pada SLiMS mengikuti standar pendeskripsian katalog sesuai dengan
(Anglo-American Catalog Rules) AACR2 2nd ed. Level 2 dan juga memenuhi standar
metadata MODS (Metadata Object Description Schema).
Sehingga hanya hanya sekali entri data dapat menghsilkan.
1.
Kartu Katalog
2.
Pencetakan Label
3.
Cetak Barcode Koleksi
Proses pengklasifikasian di Perpustakaan SD
Negeri 1 Kayuogu menggunakan proses klasifikasi yang biasa digunakan di
perpustakaan-perpustakaan yang lain yaitu menggunakan DDC yang dibagi menjadi
10 kelas utama yang diberi lambang 100 – 900 yang masing – masing terdiri dari
000 (karya umum), 100 (filsafat), 200 (agama), 300 (ilmu sosial), 400 (bahasa),
500 (ilmu murni), 600 (ilmu terapan),700 (kesenian, hiburan dan olahraga), 800 (kesusastraan),
900 (geografi dan sejarah umum).
Katalogisasi Bahan Pustaka
Menbuatkan katalog merupakan kegiatan
mencatat data bibliografi bahan perpustakaan yang meliputi : pengarang, judul,
edisi, cetakan, kota terbit, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ilustrai,
ukuran, keterangan seri, anotasi, dan ISBN. Katalog yang dipakai adalah
katalog pengarang yaitu katalog yang terdiri dari entri pengarang yang disusun
menurut abjad. Katalog berukuran 7,5 x 12,5 cm. Katalog dibuat untuk memudahkan
penempatan dan penemuan kembali suatu bahan pustaka.
Adapaun
kegiatan yang kami laksanakan adalah:
Atas
dukungan Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kayuogu maka pengelolaan perpustakaan dirubah dari manual
menjadi berbasis komputer dengan menggunakan software SLIMS. Sehingga
kegiatanya meliputi :
ü Instalasi sitim
ü Desain ID Card
ü Entri data bibliografi
ü Entri data data anggota
Sedangkan pihak sekolah menyediakan
ü Komputer
ü Bercode Scan
ü Webcam
Masalah yang dihadapi adalah listrik yang
dayanya rendah namum fihak sekolah akan
segera menanggulanginya,
C. Pelayanan Perpustakaan
Pelayanan perpustakaan berarti
pengorganisasian secara teratur dan sistematis melalui kegiatan yang ada di
perpustakaan. Sistem pelayanan di perpustakaan SD Negeri 1 Kayuogu menggunakan
sistem terbuka. Alasan digunakannya sistem pelayanan terbuka, dikarenakan
sistem ini memiliki keuntungan yaitu pengunjung atau pemakai perpustakaan bebas
memilih sendiri bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
Kerena sudah menggunakan SLIMS maka dalam layanan sangat mudah karena
dikendalikan dengan sistim yakni:
a)
Fleksibilitas
aturan peminjaman (loan rules)
b)
Manajemen
denda dan reservasi
c)
Kalender
hari libur
d)
OPAC (Online Public Access Catalog)
e)
Masterfile
(pengelolaan daftar referensi)
f)
Stocktake
/ inventarisasi
g)
Manajemen
Serial
h)
Sistem
(manajemen pengguna, backup, log, dll)
i)
Pelaporan.
1.
Melayani peminjaman.
Melayani peminjaman Proses
peminjaman bahan pustaka yang dilakukan di SD Negeri 1 Kayuogu yaitu :
Ø
Peminjam mencari sendiri bahan pustaka yang
dibutuhkan di rak buku.
Ø
Peminjam menyerahkan buku dan kartu peminjam/anggota
kepada petugas.
Ø
Petugas mengambil kartu buku dan mengisi
kolom-kolom pada kartu buku dan kartu anggota sesuai data yang diperlukan, petugas
menulis tanggal wajib kembali dan nomor anggota pada slip tanggal kembali.
Ø
Petugas cukup menscan dengan borcode sama dengan layanan membeli barang di Super
Market.
2. Melayani
pengembalian buku
Proses pengembalian bahan pustaka yang dilakukan di SD
Negeri 1 Kayuogu yaitu cukup dengan menscan dengan borcode buku.
3. Layanan
Referen.
Layanan referensi merupakan jembatan antara buku dan
pembaca, setiap saat harus siap menjawab dan memberi petunjuk kepada pembaca.
4 Layanan Anggota.
Mendaftar anggota, membuatkan mencetakan
kartu anggota, memperpanjang menjadi anggota. Cara mendapatkan kartu anggota
perpustakaan. Dilaksanakan secara
otomatis dan terintegrasi dengan sistim.
D. Statistik Koleksi
Perpustakaan Statistik koleksi
perpustakaan dapat berfungsi untuk mengetahui perkembangan sebuah perpustakaan
dan sebagai acuan untuk perkembangan perpustakaan di masa yang akan datang. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan
selama melakukan Praktik Kerja Perpustakaan di SD Negeri 1 Kayuogu dapat
dipaparkan data statistic.
Statistik koleksi Perpustakaan dapat berpungsi untuk mengetahui
perkembangan sebuah perpustakaan dan sebagai acuan untuk perkembangan
perpustakaan yanga akan datang.Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama
melakukan pengamatan Praktik Kerja Perpustakaan di SDN 2 Tontulow dapat di
paparkan statistik sebagai berikut :
a.
Jumlah Judul Buku dan Jumlah Exampler
NO
|
GOLONGAN BAHAN PERPUSTAKAAN
|
BAHAN PUSTAKA SIAP DISPLAY
|
|
Jumlah Bahan Pustaka (Eksemplar)
|
Jumlah Judul
|
||
1
|
Karya Umum (000)
|
124
|
39
|
2
|
Filsafat dan Psikologi (100)
|
920
|
145
|
3
|
Agama (200)
|
384
|
192
|
4
|
Ilmu-Ilmu Sosial (300)
|
292
|
146
|
5
|
Bahasa (400)
|
375
|
235
|
6
|
Ilmu-Ilmu Murni (500)
|
380
|
190
|
7
|
Ilmu-Ilmu Terapan (600)
|
1000
|
480
|
8
|
Kesenian, Olahraga (700)
|
300
|
150
|
9
|
Kesustraan (800)
|
332
|
215
|
10
|
Sejarah Umum (900)
|
385
|
192
|
Jumlah
|
Jumlah koleksi bahan pustaka
terbanyak yang telah diolah dan siap display di SDN 1 Kayuogu adalah jenis buku
buku ilmu terapan dengan nomor klasifikasi 600, sebanyak 1000 eksemplar. Jumlah
koleksi terkecil yaitu karya umum dengan nomor klasifikasi 000, sebanyak 124
eksemplar.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan adalah sebagai berikut:
1) Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi maka semua pekerjaan akan lebih mudah jika memanfaatkan teknologi
demikian halnya dengan perpustakaa yang dikelola dengan basis komputerais,
2) Dengan adanya dukungan kepala sekolah maka
kegiatan pengembangan sangat mudah dioptimalkan sebagaimana yang ada di
perpustakaan SD N 1 Kayuogu.
3) Pada
dasarnya proses pengadaan bahan pustaka yang dilakukan oleh Perpustakaan SD N 1
Kayuogu sudah cukup memadai dan variatif. Tidak hanya ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan mata pelajaran, tetapi juga ilmu- ilmu yang bersifat praktis
yang diharapkan dapat menambah dan membuka cakrawala bagi pengguna
perpustakaan.
4) Berkaitan dengan pengolahan bahan pustaka
yang dilakukan di perpustakaan SD N 1 Kayuogu meliputi pemeriksaan bahan
pustaka, pengecapan, inventarsasi, katalogisasi, pengolahan bahan pustaka dan
penyusunan koleksi dilaksanakan dengan mudah karena menggunakan SLIMS
5) Sistem
pelayanan terbuka yang diberikan perpustakaan memberikan keleluasaan kepada
pengunjung perpustakaan untuk langsung menemukan dan memperoleh bahan pustaka
sesuai yang diinginkan.
B. Saran
Dari hal-hal tersebut di atas, dalam
usaha untuk mewujudkan dan meningkatkan tujuan dari perpustakaan sekolah yaitu
sebagai jantung satuan pendidikan, disarankan
hal-hal senagai berikut:
a)Hendaknya seorang pustakawan harus meningkatkan kerjasamanya dengan
pendidik (guru), demikian sebaliknya. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka
untuk meningkatkan budaya membaca dan membantu demi terwujudnya tujuan dari
pendidikan nasional.
b)
Selain itu untuk meningkatkan pelayanan alangkah
baiknya Petugas perpustakaan menempuh pendidikan yang lebih tinggi, atau kursus
maupun diklat.
c)Otomasi perpustakaan, system berbasis informatika computer
(komputerisasi). yang telah
dibangaun hendaknya digunakan seara kontinu dan di update sesuai
perkembangannya,
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim, 2009, Pengelolaan Perpustakaan
Sekolah, Cetakan ketujuh, Jakarta: Bumi Aksara.
Basuki,
Sulistyo, 2008, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka.
Natipulu,
W.P.1978, “Perpustakaan Umum Pendidikan Luar Sekolah”, Lokakarya Perpustakaan
Umum di Casarua Bogor 11 s.d 13 Juli 1978
Murtiningshih,
Tri Wahyuni Hari, 2008. “Panduan Penyelenggara Perpustakaan Sekolah. Semarang.
Kantor Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Komalasari,
Rita & Abdul Saleh. 2009, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan. Jakarta:
Universitas Terbuka
Martoatmojo,
Karmidi, 2008, Pelayanan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka.
Purwono,
2009, Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia, Cetakan keenam, Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sudarsana,
Undang, 2009, Pembinaan Minat Baca,Cetakan kelima, Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sulistia,
Hartoyo, dan Edi Pranoto, 2009, Manajemen Perpustakaan Sekolah, Jakarta:
Universitas Terbuka
Yulia,
Yuyu dan B Mustofa, 2008, Pengolahan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka.
Yulia,
Yuyu dan Janti Gristinawati Sujana, 2007, Pengembangan Koleksi, Jakarta:
Universitas Terbuka.
Suharmini,
Sri & Purwono, 2006, Perpustakaan dan Kepustakawan Indonesia. Jakarta :
Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar